Saturday, January 24, 2015

Terpaksa Berani [balasan] #1Day1Dream

Sekarang sedang pagi, sekitar pukul 16.00 bertanggal 23 Januari. Sudah 2 hari semenjak matahari tak bisa bertemu daratan dari Tangerang, akhirnya sore ini baru bisa. Biarin disebut pagi, KBBI aja gak protes. Kenapa pagi karena gerombolan awan di atmosfer lah pelakunya, mereka berjemur untuk meminta bantuan matahari menjatuhkan air-airnya ke daratan Tangerang selama 2 hari sehingga penghuni daratan gak ngerasain pagi yang biasanya sekitar pukul 08.00. Meskipun begitu airnya gak hangat selama 2 hari, padahal kalo kena matahari kan harusnya hangat. Gak bisa nyeduh teh madu jadinya. (T^T)


Karena sedang menyambut pagi-yang-salah-jam akhirnya jalan-jalan pagi-yang-salah-jam ke blog kawancut. Ketemu dengan blogpost dari Syifa yang berjudul [maunya dikasih apa?], karena dia bertanya judul apa yaudah dijawab dengan judul dari judul blogpost ini.

Ini adalah salah satu contoh kecil dari mimpiku, mimpi untuk bisa berani dan mencoba mengambil keputusan walau harus menjalankannya sendirian. Sendiri memang berat, susah, sulit, tapi kalau nggak dimulai dari diri sendiri, kapan bisa maju kan?

Coba liat instagram syahrini siapa tau bisa maju......maju mundur cantik.

Oke, sekarang mungkin belum, konyol rasanya kalau setelah selesai posting ini aku tetiba nekat pergi dari rumah hanya karena untuk nonton film doang. Yang aku inginkan adalah, agar suatu saat nanti aku bisa belajar bahwa sendiri atau bersama ternyata sama saja, semua tergantung niat. Ibaratnya gini deh, mending pergi barengan kemudian batal atau pergi sendirian tapi batal juga? Sama aja kan, sama-sama nggak pergi, tapi kalau keinginan untuk pergi sendiri itu karena maunya aku, rasa sesalnya nggak akan berkali lipat karena dijanjikan ini-itu kalau sama teman-teman. Hmm, gitu deh analoginya, semoga kalian paham.

Pernah juga ngerasain begitu, tapi pas kelas 2 SMA mulai berubah, karena terpaksa harus berani. Ceritanya dulu lagi penasaran banget sama JKT48 --dulu belum 'menyebar' seperti sekarang-- dan mau nonton mereka langsung. Karena gua gak suka dateng ke acara musik yang tayang di tv nasional, lebih karena alasan kalo dateng ke acara itu pasti gak bakal dapet kepastian. Karena rasa penasaran akhirnya lebih milih dateng ke teaternya, kalo dateng ke teater pasti punya kepastian; pasti dapet tempat duduk, pasti bisa nonton langsung di depan mereka, dan pasti gak serusuh berdesak dengan penonton lain seperti di acara musik tv.


Gua gak punya temen yang bisa diajak nonton, karena gak ada yang sepenasaran (atau fanatik) pengen nonton langsung. Akhirnya lebih terpaksa berani pergi sendiri demi memuaskan si penasaran. Padahal gua belum tau banget daerah Jakarta, harus naik apa biar langsung nyampe ke lokasi. Kemudian cari-cari di internet gimana caranya, tulis di notes HP-belum-pintar. Dulu gua cuma  tau ke Jakarta pokoknya naik dari salah 1 bis di Tangerang dan pulang ke Tangerang harus ke 1 lokasi di Jakarta, pokoknya itu aja yang gua tau, perihal nyampe lokasi mah dilewatin dulu, kalo itu gua bisa tanya-tanya, padahal gua termasuk tipe yang malu bertanya. Tapi gua harus ubah pola pikir, gua (terpaksa) harus berani. Gua juga pergi sendiri karena ingin menikmati waktu me time.

Seperti itu pengalaman gua tentang berani mengambil keputusan demi rasa penasaran dan kesenangan walau harus menjalankan sendirian. Pesan moralnya gak ketangkep karena belepotan? Ya, pokoknya harus dipaksain berani, meskipun terpaksa nanti akan terbiasa. Masih mending kalau kegiatannya sekedar untuk pribadi, karena gak ada rasa bersalah kalo gak dilakuin. Dulu juga pernah baru dapet SIM --kelas 3 SMA-- langsung bela-belain dari Tangerang ke Bekasi naik motor, kira-kira 32 km panjangnya (liat di papan jalan warna hijau), demi eskul dan daftarin lomba jejepangan. Cuma bermodalkan GPS saat itu. Dan sendirian pula, pengurus eskul yang lain sedang sibuk. Karena ini kepentingan bersama bukan pribadi, makanya harus terpaksa berani kalo enggak ya eskul terancam.

Asalkan demi me time apapun kegiatan pasti akan mendorong rasa malas hilang. Yaudah segitu aja pengalaman tentang berani dan mencoba mengambil keputusan. Sekian.

Semoga lekas terlaksana mimpinya~


nyar inspirasi buat besok lagi ah...

sumber gambar:
evergreenescapes.com
http://quotes.lifehack.org/quote/hugh-walpole/happiness-comes-from-some-curious-adjustment-to/

No comments:

Post a Comment

Ini ceritaku apa komentarmu?

Ikut-ikut


@bilasahil


Follow Me


bilasahil 2010-2021. Powered by Blogger.