Monday, January 12, 2015

Curhatan Bukan Terselubung Mangaka #1Day1Dream

Zaman sekarang menjadi seorang blogger dan kemudian menerbitkan buku yang berisi curhatan memang sudah banyak, tapi bagaimana jika seorang mangaka --sebutan pembuat komik dalam bahasa Jepang-- mencurahkan apa yang ia kerjakan ke dalam manga (komik) ciptaannya? Duo mangaka yang bernama Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba ini berhasil membuat para penikmat manga -termasuk gue-- menjadi lebih mengerti bagaimana kehidupan mangaka sesungguhnya.


Kalian tau serial yang sudah sangat terkenal seperti Death Note dan Bakuman? Itu merupakan buah karya yang melegenda dari mereka. Sengaja gue satukan karena bagi gue dua orang ini sudah menjadi satu.


Tsugumi Ohba, yang gue tau dia adalah seorang penulis fiksi. Dan identitas dia masih sangat tersembunyi di khalayak penggemar. Bahkan, jenis kelaminnya pun masih belum diketahui, rahasia sekali. Asal dia menjadi otak dan menjalankan sebuah cerita, tak masalah perempuan atau laki-laki. Yang penting karyanya sungguh menarik hati dan akal untuk selalu dinikmati. Di serial Bakuman mungkin dialah si Takagi "Shujin" Akito.

Takeshi Obata, dia yang bertugas sebagai pengeksekusi apakah para tokoh dan suasana yang ditulis oleh Tsugumi Ohba akan seperti terwujud atau sekedar biasa garis-garis bantu yang menempel pada kertas dan membuatnya menyatu dan terasa hidup. Di serial Bakuman mungkin dia menjadi Moritaka "Saiko" Mashiro.



Salah 1 manga yang membuat gue kagum dan menjadi lebih mengerti dunia manga adalah Bakuman --dulu juga pernah direview kalo mau baca sinopsis atau sekeluruhan silahkan agar lebih mengeti apa yang dibahas di blogpost ini, Review Anime Bakuman--. Di manga sangat jelas sekali bagaimana penggambaran duo mangaka --seperti Obata-sensei & Ohba-sensei-- amatir yang berjuang menjadi mangaka yang profesional. Dari serial Bakuman tersebut gua belajar beberapa, yaitu:

1. Mengajukan manga untuk diterbitkan menjadi seri atau diikutsertakan itu lebih rumit dari yang gua kira. Selalu ditolak dan harus direvisi, mungkin ini juga sama seperti skirpsi.
2. Mangaka dan para asisten bekerja dikejar deadline karena manga akan segera diterbitkan untuk dicetak di minggu berikutnya. Jadi gue sebagai pembaca mulai mengerti kalo manga yang gue ikuti tidak rilis untuk waktu seminggu atau beberpa pasti ada masalah internal atau dari percetakannya sendiri. Jadi jangan nuntut kapan keluar manga, kasian mangaka dia juga butuh waktu untuk membuat yang terbaik.

latar yang digambar ramai dan teliti
3. Manga yang memiliki latar belakang ramai --bukan sekedar garis-garis yang terkesan sepi-- itu jauh lebih sulit pembuatannya dan perlu teknik khusus. Kadang mangaka harus mempunyai asisten yang berbakat dalam menggambar latar belakang jika dalam manga banyak banget dibutuhin latar belakang yang ramai-ramai. Setelah mengetahui ini gue jadi suka nilai manga dari latar belakang, ini mangakanya benar-benar perfeksionis. Tapi buat apa juga latar belakang menarik kalau ceritanya datar.
4. Duo mangaka ini lebih suka membuat cerita yang punya titik akhir dan selesai, bukan cerita yang harusnya habis dan bahagia tapi malah terus dilanjutkan dan ceritanya berputar-putar.

Harusnya masih banyak yang bisa diambil dari Bakuman. Tapi, baru segitu yang gua bisa tulis. Mungkin nanti waktu akan membantu untuk menyadarkan gue kalo bakuman itu penuh curhatan mangaka. Bakuman sukses mewakili curhatan kebanyakan mangaka dan dibawakan secara menarik. Duo Obata-sensei & Ohba-sensei sukses curhat melalui jalur manga, curhatan yang bukan terselubung mereka.

nyari inspirasi buat besok lagi ah...
sumber gambar:
http://www.tumblr.com/tagged/bakuman
http://atpeek.com/img/free%20quotes%20anime/any/

http://bukanblogsuper.blogspot.com/2013/08/bakuman-anime-review.html
http://www.luisescobarblog.com/a-manga-about-manga-creators-bakuman/

8 comments:

  1. Jadi bagian ending Bakuman itu menurut bapak Sahil merupakan sebuah curhat based on true story atau based on angan-angan Ohba-Obata?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo ending cerita manganya diangkat jadi anime sepertinya nyata dan 'dipoles' agar lebih menarik, tapi kalo ending yang cerita romansanya saiko sih engga, angan2 duo perjaka itu mah.

      Delete
  2. *hanya berhasil menonton bakuman sampe S2 saja* #tear

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih baik ganjil, buruan tonton season 3. Klimaks!

      Delete
  3. Gue pernah nonton Bakuman dan langsung suka. Keren. Anyway, baru pertama kali main kesini nih. Salam kenal ya. \:D/

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah sampe tamat s3 belum nontonnya? :o
      kapan-kapan main lagi meskipun tak diundang.

      Delete
  4. suka bangett bakuman! dulu nonton animenya cuma sampe s1 doaang trus baca manganya sampe kelar. Wkwkwk jadi kangen masa - masa begadang sampe jam 1 buat baca manga... bukan buat nugas hadeuuh *trus malah curcol*

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaudah mo nonton animenya pas pagi aja, begadangnya buat ngerjain tugas #sesat ~~~\o/

      Delete

Ini ceritaku apa komentarmu?

Ikut-ikut


@bilasahil


Follow Me


bilasahil 2010-2021. Powered by Blogger.