Lautan Tanpa Tepi

Sebelumnya impian ini udah gua ketik di hari pertama lomba dan sekarang disuruh memilih impian mana lagi yang akan diwujudkan pada tahun 2015. Ganti titel pengangguran. Gampangnya begitu, tapi lebih dari itu gua sebenarnya ingin menjadi siswa PTN. Meskipun ditanya bosan atau tidak menjadi pengangguran gua akan menjawab tidak, karena gua sungguh menikmati waktu luang yang sangat banyak dan berharga ini. Bisa males-malesan selama seminggu, gak cuman sehari. Yeah!

Menjadi seorang lelaki alangkah baiknya jika ia menunaikan sholat di masjid secara berjamaah. Dan alangkah lebih seru lagi jika setiap sholat berjamaah di masjid yang berbeda-beda dalam sehari. Bukan maksud untuk ganti sendal walet dengan yang lebih bagus. Tapi ingin mencari suasana beda.

Anak kecil kadang suka mainin barang yang udah rusak dan tetep keliatan asik aja mainnya. Pastinya juga kalo punya jiwa anak kecil muncul keinginan untuk mengolah sesuatu yang rusak atau terabaikan jadi mainan sendiri. Salah 1 impian gua adalah membuat suatu prakarya dari barang yang sudah terabaikan. Gak musti jadi barang dagangan, jadi barang pajangan di kamar juga gapapa. Kalo memang jadi barang yang benar-benar bernilai sih itu sebut aja bonus karena mau luangin waktu lebih bikin sesuatu yang sesuai selera orang banyak. Karena gua juga kadang merasa aneh melihat suatu barang yang dibuang begitu saja, padahal di televisi gua sering melihat cerita inspirasi di pagi hari mereka yang membuat kerajinan dari barang bekas. Rasanya gua ingin minta diajari dan kemudian dipraktekan untuk sekedar jadi hiasan rumah.

Masalah memang gak akan habis, masih ngantri nunggu giliran. Mau dijual ke pemecah masalah juga gak akan habis. Karena itu gua ingin selalu mempunyai sisi anak kecil, gak perlu ngumpul rame-rame, gak perlu mengeluh panjang di jejaring sosial. Tiba-tiba aja nyengir sendiri, tiba-tiba aja gitu kalo sisi anak kecil yang lagi aktif di raga ini. Terkesan aneh emang, tapi anak kecil apa peduli. Seneng aja lagi. Komentar kalian terlalu rumit dan mendewasa untuk anak kecil.

Menjadi seorang blogger pastinya akan ada suatu masa mendapat bisikan kenapa cerita-cerita yang diceritain ke blog gak diubah menjadi cerpen, trus dipoles dikit, lalu diikutsertakan lomba. Yakan? Yakan? Gua baru saja mendapatkan bisikan itu ketika pertengah semester menganggur kemarin. Gua kemudian mencari website yang berisi kumpulan cerpen dan ketemulah cerpenmu.com. Gua bermaksud untuk mengamati bagaimana membuat cerpen yang menarik. Dimulai dari judul sampai gaya bahasa sendiri, terkadang gua juga melihat umur cerpenis tersebut untuk menilai bagus atau tidaknya cerpen yang dia buat sesuai keadaan umurnya. Karena umur juga memengaruhi sebagus apa kosakata yang ia pilih dengar umur yang dipunya.

Selama ini gua masih di level amatir dalam hal menggambar. Terutama menggambar dengan gaya khas Negeri Jepang yang gua sukai. Awalnya dari main gambaran saat SD, taukan? kalian biasanya main apa? gue sih main tepokkan aja. Jangan salah, main tepokkan bukan asal keberuntungan. Tapi teknik tangan kita dimulai dari arahannya, kecepatan dan tekanan saat menepok. Gua emang bandar gambaran dulu, bisnis kecil-kecilan saat kecil jualin gambaran demi sesuap jajanan amang-amang.

Gua selalu ingin memanen oksigen. Biarin. Meskipun kalian bilang itu percuma aja karena oksigen bisa didapetin gratis tanpa harus ngantri panjang macam BBM mau dinaikkin. Tapi beneran gua mau memanen oksigen seperti perusahaan O'Hare Air dari film Dr.Seuss' The Lorax yang bisa jual udara. Tapi tenang, gua gak akan nebang pohon di desa tempat tinggal gua. Gua hanya ingin memanennya untuk diri sendiri. Memanen oksigen bisa dengan membuat taman. Karena di taman kita bisa merasa lebih santai, nyaman, adem, ayem sembari menghirup oksigen dalam-dalam seperti baru keluar dari penjara. I feel free~

Setelah di blogpost sebelumnya super curhat abis yang biasanya ngetik blog sekedar kulit-kulit aja tapi sekarang malah dagingnya juga. Percayalah itu efek menganggur, karena sekarang gua udah gak sekolah yang berarti gua tidak harus terpaksa lagi bertemu orang yang gak mau gua temui dan ceritain tentang blog gua ke temen-temennya. Jadi, sekarang lebih bebas bercerita karena orang yang gua temui adalah orang yang gua percaya tak akan membuat cerita buruk.