Lautan Tanpa Tepi

Semua anak laki-laki pasti pernah keranjingan bermain game, tapi gak semuanya yang punya mimpi ngebuat game sendiri. Salah satu bocah yang keranjingan bermain game dan sekarang bukan bocah lagi itu adalah Ramy dan dia ingin membuat game sendiri. Dia bilang membuat game sendiri adalah semua impian anak laki-laki. Karena rasanya membuat sesuatu sendiri itu menyenangkan apalagi yang kita buat itu adalah alat penghasil kesenangan. Tambah senang jadinya.

Ini mimpi hampir mirip dengan blogpost Menamatkan dan Berulang punya gue, tapi waktunya aja yang berbeda. Zoellula menarget tercapai sebelum bulan Ramadhan sementara gua menargetkan tercapai saat bulan Ramadhan. Jadi, gimana, sih, mimpi Zoellula lebih lengkapnya?

 Gue menemukan suatu blogpost Rifqi yang isinya cukup menarik yang berjudul Gak Masuk Neraka.
Siapa yang ingin masuk? tak ada, kecuali sedang tak waras atau tak mengerti apa itu neraka sebenarnya. Bahkan, Nabi Idris as. pun pingsan ketika baru saja melihat penjaga pintu neraka yang digambarkan sungguh seram sekali, lebih seram dari Voldemort yang selfie tanpa tengkorak hidung. Jadi begini blogpost buatan Rifqi isinya.

Tujuan akhir dari kebanyakan orang kuyakin sama :

Itu untuk kebanyakan orang, tapi untukku, dari semua mimpiku, mimpi terbesarku adalah

Foto merupakan suatu cara untuk merekam kenangan entah dalam bentuk digital atau sebuah kertas dan dikumpulkan menjadi 1 dalam sebuah album. Dan ini adalah balasan untuk mimpi Inten Lanjar Kamulyan yang ia namai Cetak Foto. Ia ingin menyalin kenangan digital yang ada dalam akun sosial media atau folder foto dalam laptonya menjadi bentuk 3 dimensi berbentuk kertas. Sengaja dipindah semua dan tidak diedit karena lucu blogpostnya, warna-warni.

Menjadi seorang lelaki alangkah baiknya jika ia menunaikan sholat di masjid secara berjamaah. Dan alangkah lebih seru lagi jika setiap sholat berjamaah di masjid yang berbeda-beda dalam sehari. Bukan maksud untuk ganti sendal walet dengan yang lebih bagus. Tapi ingin mencari suasana beda.

Jepang memang belum terlalu meraih kesuksesan dalam menyebarkan budaya pop mereka seperti Korea. Tapi, Jepang mulai berhasil merambah kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia dalam menyebarkan budaya popnya. Dari anime (kartun Jepang) sebagian atau seberapanya dari anak muda mulai berkeinginan untuk menelusuri asal muasal pencipta anime.

Ngeblog? udah. Ngereview buku? udah juga. Bikin prosa? udah sih. Nerbitin buku? baru kepikiran aja. Pasti begitu kalo blogger yang udah sepuh apalagi kalo blognya rame pasti udah sering disuruh-suruh nerbitin buku. Gua gak begitu, karena masih belum sepuh dan belum rame. Tapi gua tetap terpikirkan untuk menerbitkan sebuah buku.

Rumah lu panas? sama. Rumah lu ga ada batu bara? sama. Kita memang sama tapi soal hati takkan pernah sama. Batu bara termasuk sumber daya yang yang gak bisa diperbaharui, engga kayak air seni yang tiap jam bisa diganti. Karena itu gue pengen punya panel surya untuk di rumah nanti, itung-itung nambahin uang jajan buat diri sendiri daripada buat bayar listrik.

Biarin judulnya kebanyakan huruf W.
Wiabu itu benar adanya. Lantas apa arti wiabu? Tak usah dijelaskan panjang karena ada saja yang akan memulai konspirasi komentar. Anggap saja wiabu itu orang-orang yang menyukai hal yang berbau budaya Jepang yang sering dijadikan ejekan.

Menjadikan daerah tempat tinggal bersama dikemudian hari menjadi lingkungan yang aman dan menyenangkan merupakan idaman semua keluarga. Apalagi jika lingkungan sangat kondusif dan tetangga saling berinteraksi dengan harmonis. Itu impian semua orang tua agar masa tuanya menjadi tenang dan tumbuh kembang anak tak menjadi negatif. Menguasai kampung! Gua ingin melakukannya tapi bukan dengan cara para preman. Dan inilah cara-cara yang gua sudah rencanakan demi menguasai kampung nanti. *ketawa ala Kira* <<cobain klik dan denger gimana suaranya.

Anak kecil kadang suka mainin barang yang udah rusak dan tetep keliatan asik aja mainnya. Pastinya juga kalo punya jiwa anak kecil muncul keinginan untuk mengolah sesuatu yang rusak atau terabaikan jadi mainan sendiri. Salah 1 impian gua adalah membuat suatu prakarya dari barang yang sudah terabaikan. Gak musti jadi barang dagangan, jadi barang pajangan di kamar juga gapapa. Kalo memang jadi barang yang benar-benar bernilai sih itu sebut aja bonus karena mau luangin waktu lebih bikin sesuatu yang sesuai selera orang banyak. Karena gua juga kadang merasa aneh melihat suatu barang yang dibuang begitu saja, padahal di televisi gua sering melihat cerita inspirasi di pagi hari mereka yang membuat kerajinan dari barang bekas. Rasanya gua ingin minta diajari dan kemudian dipraktekan untuk sekedar jadi hiasan rumah.

Masalah memang gak akan habis, masih ngantri nunggu giliran. Mau dijual ke pemecah masalah juga gak akan habis. Karena itu gua ingin selalu mempunyai sisi anak kecil, gak perlu ngumpul rame-rame, gak perlu mengeluh panjang di jejaring sosial. Tiba-tiba aja nyengir sendiri, tiba-tiba aja gitu kalo sisi anak kecil yang lagi aktif di raga ini. Terkesan aneh emang, tapi anak kecil apa peduli. Seneng aja lagi. Komentar kalian terlalu rumit dan mendewasa untuk anak kecil.

Menjadi seorang blogger pastinya akan ada suatu masa mendapat bisikan kenapa cerita-cerita yang diceritain ke blog gak diubah menjadi cerpen, trus dipoles dikit, lalu diikutsertakan lomba. Yakan? Yakan? Gua baru saja mendapatkan bisikan itu ketika pertengah semester menganggur kemarin. Gua kemudian mencari website yang berisi kumpulan cerpen dan ketemulah cerpenmu.com. Gua bermaksud untuk mengamati bagaimana membuat cerpen yang menarik. Dimulai dari judul sampai gaya bahasa sendiri, terkadang gua juga melihat umur cerpenis tersebut untuk menilai bagus atau tidaknya cerpen yang dia buat sesuai keadaan umurnya. Karena umur juga memengaruhi sebagus apa kosakata yang ia pilih dengar umur yang dipunya.