Saturday, January 31, 2015

Ganti Titel Pengangguran #1Day1Dream

January 31, 2015 0

Sebelumnya impian ini udah gua ketik di hari pertama lomba dan sekarang disuruh memilih impian mana lagi yang akan diwujudkan pada tahun 2015. Ganti titel pengangguran. Gampangnya begitu, tapi lebih dari itu gua sebenarnya ingin menjadi siswa PTN. Meskipun ditanya bosan atau tidak menjadi pengangguran gua akan menjawab tidak, karena gua sungguh menikmati waktu luang yang sangat banyak dan berharga ini. Bisa males-malesan selama seminggu, gak cuman sehari. Yeah!

Friday, January 30, 2015

Alien yang Akan Menguasai Dunia #1Day1Dream

January 30, 2015 0
Gua mengenal dia sebagai seorang manusia ketika di sekolah, seorang manusia yang 1 tahun lebih cepat masuk ke SMA daripada gua. Lama-kelamaan akhirnya gua tau kalo dia itu sebenarnya adalah alien, orang di sekitarnya bilang begitu, efek alis dia yang menyambung juga mungkin jadi dibilang alien. 


Thursday, January 29, 2015

Berjuang! Lebih Dari Seperjuangan #1Day1Dream

January 29, 2015 0

Sebut saja Tama, lagi-lagi nama sedikit disamarkan karena diambil dari cuilan nama panjangnya.Sama seperti Jaya di blogpost Berjuang! Seperjuangan, Tama juga sama otomatis menjadi pengangguran sementara dan sedang berjuang. Bedanya dengan Jaya, Tama adalah teman sekolah gua sedari SMP dan berbeda sekolah ketika SMA. Kita bertiga adalah orang-orang yang gagal ujian SBMPTN. Karena itu kami berkoalisi untuk membentuk kelompok belajar yang kuat #halah

Wednesday, January 28, 2015

Berjuang! Seperjuangan #1Day1Dream

January 28, 2015 0
"Dia adalah kawan seperjuangan."
Seperjuangan. Kata orang ini menandakan kedekatan dan berarti telah mengenal di masa susahnya. Anggap aja begitu, anggap gua sudah sedikit mengenalnya karena sering gua amati. Tenang, gua bukan psycho yang pelajari korbannya sampai seluk beluknya dan juga bukan maho. Kami sekedar murid yang berbeda kelas dan saling kenal karena persamaan perjuangan.

Tuesday, January 27, 2015

Tendang Terus Sampai Menang #1Day1Dream

January 27, 2015 2

Kala itu guru bimbingan konseling memberi tugas siapakah orang sukses di sekitar kita. Tentunya semua teman menceritakan orang tuanya (terutama ayahnya), kerabatnya. Gua gak bisa begitu, gak ada kerabat sukses yang gua kenal, lebih tepatnya gua gatau kerabat gua siapa aja karena gua gak pernah pulang kampung di mana kegiatan itu digunain buat mengenal lebih dekat dengan kerabat. Desakkan tugas dari guru yang dianggap mayoritas menyebalkan, akhirnya gua memilih teman kelas sendiri. Mungkin dia tersanjung karena gua anggap telah sukses, karena mau gimana lagi memang gua menganggap dia sukses.

Ikut-ikut


@bilasahil


Follow Me


bilasahil 2010-2021. Powered by Blogger.